Friday, April 15, 2011

Rintihan seorang dai'e

Jika aku berada di awan,
Angin sepoi melembutkan hati kesepian,
Kicau burung turut menenangkan,
Bergetar hati melihat keagungan Tuhan,

Huh,
Malangnya itu hanya impian,
Aku berdiri disaksikan bulan,
Aku bergerak berpaksikan cinta Tuhan,
Mengeluh aku bila kesakitan,
Mula terkenang nabi membawa perjuangan,
Darah menitis tidak dihiraukan,
Walau nyawa menjadi taruhan,
Namun jangan agamaku engkau permainkan,

Aduh,
Jangan engkau mengeluh wahai dai’e ku,
Kenapa perlu bibirmu membisu,
Jangan dibiar tubuhmu kaku,
Melihat agamamu, saudaramu diperlaku,
Biar harus kau beribu batu,
Namun jangan sesekali alasan mendahulu,
Ingatlah yang pasti itu janji RabbMu,
Setiap penjuru di setiap waktu,

No comments:

Post a Comment